September, Perkuliahan Prodi Bisnis Digital Universitas PGRI Palembang Dimulai

Palembang, humas_upgrip – Menjawab tantangan dunia yang sudah menuju era digitalisasi, Universitas PGRI Palembang September ini akan memulai perkuliahan dengan mahasiswa baru untuk Prodi Bisnis Digital.

Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas PGRI Palembang Dr H Bukman Lian, MM, MSi, CIQaR usai mewisuda 295 mahasiswa S-1 dan Magister Strata 2 di Hotel Novotel Palembang, Rabu (7/4/2021).

Prosesi wisuda menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat telah dilakukan sejak Senin (5/4/2021), artinya sudah ada 990 mahasiswa baik S1 dan Magister Strata 2 yang selesai wisuda.

Tersisa 361 orang lagi yang akan wisuda hari ini, Kamis (8/4/2021) di Hotel Novotel Palembang.

Acara wisuda dihadiri oleh Ketua YPLP PT PGRI Sumsel Hj Meilia Rosani, SH, MH, Ketua PGRI Sumsel H. Ahmad Zulinto, SPd, MM, para dosen dan jajaran YPLP PT PGRI Provinsi Sumsel.

Rektor Universitas PGRI Palembang Dr H Bukman Lian, MM, MSi, CIQaR mengatakan, Prodi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini sudah diusulkannya sejak tiga tahun lalu.

Sehingga persiapan pun saat ini sudah matang dan tinggal diterapkan pada September nanti.

“Tahun ini buka, tinggal menunggu SK dan kemarin draftnya sudah selesai, 1 September sudah kuliah dengan mahasiswa baru,” katanya.

Bukman mengatakan, Universitas PGRI menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki Prodi Bisnis Digital terutama di Sumatera.

Prodi Bisnis Digital ini menjawab tantangan internasional di mana era digitalisasi ini semua bisnis dilakukan dengan sistem digital. Era konvensional akan ditinggalkan dan semua bisnis beralih ke digital.

“Mata kuliah yang difokuskan nantinya Ilmu Cyber dan Ekonomi, bagaimana menjadi pebisnis ulung menginternasional. Dosen sudah siap karena sudah disiapkan sejak tiga tahun lalu,” katanya.

Selain itu, pada ajaran tahun baru nanti PGRI Palembang juga membuka Prodi Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif FKIP, yang akan mampu membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan guru SMK yang saat ini banyak kekurangan tenaga guru otomotif.

“Kita menyiapkan guru SMK, minimal memenuhi kuota Sumsel dan sampai nasional. Ilmunya snagat bermanfaat terutama untuk mesin motor, mobil yang banyak dipakai oleh masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Ketua PGRI Sumsel H. Ahmad Zulinto, SPd, MM mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 terjadi learning lost karena tidak ada pembelajaran tatap muka.

Maka para guru diharuskan mempunyai inovasi dan kemampuan belajar daring sehingga menghasilkan anak didik yang paripurna.

“Masalah yang ada tidak semua anak mampu maka guru harus memastikan tidak ketinggalan pelajaran. Guru juga harus bisa membangun negeri dan tidak boleh berpangku tangan,” katanya.