Sterilisasi Seluruh Area Kampus, Universitas PGRI Palembang Rutin Lakukan Penyemprotan Disinfektan
Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19, Universitas PGRI Palembang di bawah bimbingan Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Perguruan Tinggi (PT) PGRI Provinsi Sumatera Selatan, rutin setiap seminggu sekali melakukan sterilisasi lingkungan area kampus dengan menyemprotkan cairan disinfektan.
Adapun petugas yang melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh area kampus, memperhatikan standar operasional prosedur (SOP).
Di mana petugas penyemprotan dilengkapi Alat Pelindung Diri (ADP), yakni memakai masker, kacamata, dan sarung tangan hingga berpakaian layaknya Astronot, Jumat (27/3/2020).
Ketua YPLP PT-PGRI Provinsi Sumsel, Hj Meilia Rosani, SH, MH menjelaskan, penyemprotan cairan disfektan merupakan bentuk keseriusan dan langkah awal pihaknya dalam mengantisipasi penyebaran serta melawan virus Corona yang kini sudah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO.
Dijelaskan Meilia, disinfektan adalah cairan pembersih yang umumnya bertujuan untuk membunuh bakteri, virus, kuman, dan mikroorganisme berbahaya lainnya yang terdapat pada ruangan atau permukaan benda mati, Disinfektan juga mengandung konsentrasi biosida yang tinggi.
Maka dari itu, menurut Meilia, disinfektan lebih efektif dalam membunuh bakteri dan mikroorganisme pada permukaan benda mati apapun, yang menjadi perantara paparan infeksi virus atau bakteri berbahaya bila dihirup atau disentuh manusia.
Dikatakannya. cairan disfektan ini dibuat sendiri oleh Fakultas Teknik Program Studi Teknik Kimia dan Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang dengan memanfaatkan antiseptic yang ada di rumah tangga.
Meilia juga menjelaskan menindaklanjuti imbauan maupun surat edaran dari pemerintah baik itu gubernur, walikota, dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II, saat ini dua perguruan tinggi di bawah naungan YPLP PT PGRI Sumsel, yakni Universitas PGRI Palembang dan STKIP PGRI Lubuklinggau melakukan perkuliahan dengan menggunakan IT, E-learning atau daring.
Untuk pengelola, pegawai maupun honorer juga diatur sedemikian rupa agar tetap bekerja serta memberikan pelayanan secara bergantian sebagaimana biasanya dengan jam kerja 08.00 s.d 12.00 WIB.
Meilia mengimbau untuk terus menjaga kebersihan dimulai dari kesadaran diri sendiri sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus Covid-19 ini.
Di tempat yang sama, Rektor Universitas PGRI Palembang, Dr H Bukman Lian, MM, MSi menjelaskan, penyemprotan disfektan ini salah satu langkah untuk memberikan kenyamanan kepada seluruh mahasiswa Universitas PGRI Palembang dalam menghadapi wabah virus Covid-19 baik itu Strata 1 maupun Program Pascasarjana (PPs) yang jumlahnya kurang lebih sembilan ribu orang.
Tujuan lain menurut Bukman, untuk memberikan kepercayaan dan keselamatan bagi calon mahasiswa yang akan bergabung dengan Universitas PGRI Palembang karena sebentar lagi penerimaan mahasiswa baru akan dibuka.
Rektor mengatakan, saat ini Universitas PGRI Palembang berada di peringkat 208 dari 4.000 lebih perguruan tinggi di Indonesia mulai dari IT, pelayanan hingga penelitian secara nasional.
Menindaklanjuti surat edaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta LLDikti Wilayah II tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Bukman menjelaskan saat ini mahasiswa Universitas PGRI Palembang belajar menggunakan E-learning atau daring mulai berlaku tanggal 18 Maret sampai dengan 3 April 2020.
Lebih lanjut Bukman menjelaskan, Universitas PGRI Palembang sejak dua tahun terakhir sudah memiliki fasilitas IT yakni Sistem Informasi Akademik (Sisfo) untuk mewujudkan perguruan tinggi yang dipimpinnya menjadi Cyber University.
“Dua tahun terakhir seluruh aktivitas akademik sudah melalui IT. Maka dari itu, untuk menyambut kebijakan belajar secara daring, Universitas PGRI Palembang sudah terbiasa dan tidak ada masalah,” kata Rektor.
Terkait kebijakan pemerintah untuk tidak mengadakan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah banyak, Bukman menjelaskan menunda kegiatan upacara akademik wisuda tetapi seluruh hak-hak mahasiswa akan tetap diberikan seperti pembagian ijazah, baju toga, dan lain-lain.
“Hak mahasiswa akan tetap kita berikan, hanya seremonialnya saja yang ditunda hingga keadaan memungkinkan,” jelas Bukman.