Lakukan Terobosan, Fakultas Perikanan dan Kelautan UPGRIP Mendapat Kunjungan Banyak Media Nasional

Lakukan Terobosan, Fakultas Perikanan dan Kelautan UPGRIP Mendapat Kunjungan Banyak Media Nasional

Palembang – Humas UPGRIP

Terobosan Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) melalui salah satu Fakultas favoritnya yaitu Fakultas Perikanan dan Kelautan kini menjadi sorotan banyak media nasional lantaran melakukan Kerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju.

Bahkan sejumlah stasiun Televisi Nasional dari TV One, KompasTV, TVRI dan sejumlah media nasional lainnya melakukan kunjungan liputan/publikasi di Fakultas Perikanan dan Kelautan yang berada di Kampus C, UPGRIP di kawasan Kecamatan Semarang Borang Palembang, Senin (9/9/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Rektor UPGRIP Assoc. Prof. Dr. H. Bukman Lian, MM., M.Si, Wakil Rektor 1 Assoc. Prof. Dr. Dessy Wardiah, M.Pd., CIQaR, Wakil Rektor II Assoc. Prof. Dr. Yasir Arafat, SE., MM, Wakil Rektor IV Dr. Ramanata Disurya, SH., MH, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan Indah Anggraini Yusanti, S.Si., M.Si beserta jajaran.

Turut hadir juga dari Pertamina yaitu Area Manager Communication, Relation & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Siti Rachmi Indahsari, Senior Officer III Media Communication Elok Riani Ariza. Kemudian Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat (BRIN), Dr. Boby Muslimin.

Rektor UPGRIP Assoc. Prof. Dr. H. Bukman Lian, MM., M.Si. mengatakan bahwa Fakultas Perikanan dan Kelautan adalah salah satu Fakultas yang banyak diminati mahasiswa di UPGRIP dan satu-satunya Fakultas Perikanan dan Kelautan yang ada di Sumbagsel.

Seiring dengan semakin diminati masyarakat dalam menempuh Pendidikan Tinggi, Fakultas Perikanan dan Kelautan UPGRIP terus melakukan lompatan. Dan sejak satu tahun terkahir bekerjasama dengan PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju dan Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat (BRIN) dalam program Belida Musi Lestari.

“Dan luar biasa perkembangan dari pembibitan dan budidaya ikan belida yang merupakan kerjasama antara UPGRIP, Pertamina dan BRIN ini telah menunjukkan perkembangan pesat,” ujarnya.

Apalagi Ia menambahkan dosen – dosen di Fakultas Perikanan dan Kelautan di UPGRIP adalah Dosen yang memiliki kemampuan kompetensi untuk melakukan Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan. Ke depan, pihaknya berharap melalui berbagai terobosan ini, para lulusan Fakultas Perikanan dan Kelautan UPGRIP akan menjadi SDM yang berkualitas sesuai dengan bidangnya yang akan menjadi anak bangsa baik ASN, tenaga riset, guru profesional, maupun tenaga-tenaga ahli yang linier dengan bidangnya.

“Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai media nasional yang berkunjung di Fakultas Perikanan dan Kelautan UPGRIP Kampus C. Semoga melalui publikasi secara nasional ini dapat tersampaikan ke masyarakat berbagai terobosan dan lompatan yang telah dilakukan UPGRIP,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut Area Manager Communication, Relation & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kerjasama yang telah dilakukan dengan UPGRIP dan BRIN. Apalagi, kerjasama dalam program CSR ini mendukung perkembangan ikan belida yang merupakan salah satu icon Palembang yang hampir punah.

Pihaknya berharap budidaya ikan ini terus berkembang hingga sampai ke generasi ketiga sehingga ikan belida ini bisa dikembalikan ke habitatnya, untuk kembali dinikmati oleh masyarakat.

“Karena ikan belida saat ini masuk dalam daftar ikan yang dilarang dimakan karena hampir punah. Apalagi, untuk budidaya ini cukup sulit karena membutuhkan proses yang panjang. Apalagi ikan belida ini termasuk dalam kategori ikan manja. Untuk makanannya saja khusus ikan sepat merah,” urainya.

Sementara itu, Pusat Riset Konservasi Sumber Daya Laut dan Perairan Darat (BRIN), Dr. Boby Muslimin mengatakan bahwa proses budidaya ikan belida ini cukup sulit. Untuk mendapatkan satu kilogram saja butuh waktu satu tahun untuk di laut bebas, tapi untuk di tempat budidaya biasanya mencapai tiga tahun.

Menurutnya, tantangan dalam pembudidayaan ikan belida sendiri yakni dalam proses pemindahan. Ikan belida ini jika dari antar pulau dalam durasi lebih 24 jam harus dilakukan pengaturan yang tepat, karena dalam proses pemindahan itulah ikan belida akan rentan mati, oleh karena itu ada ruangan karantina khusus untuk ikan belida.

Hambatan lain dalam pembudidayaan ikan belida yakni untuk pengembangan ikan agar menghasilkan telur.

“Itu juga masih menjadi PR yang akan dikembangkan saat ini, tetapi, bisa dengan diberikan suplemen dan lainnya yang sesuai, sehingga untuk masa kehamilan ikan belida atau menghasilkan telurnya diharapkan bisa dalam satu tahun dua atau tiga kali,” terang Boby.

Kalender

September 2024
M T W T F S S
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
30  

Kategori Post