Wow! Dosen dan Mahasiswa UPGRIP Temukan Jejak Sejarah Kuno di Desa Beringin Lubai Muara Enim

Wow! Dosen dan Mahasiswa UPGRIP Temukan Jejak Sejarah Kuno di Desa Beringin Lubai Muara Enim

Palembang – Humas UPGRIP

Benda bersejarah kuno di Sumatera Selatan kini kembali ditemukan. Kali ini, Dosen dan mahasiswa FKIP Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) menemukan benda-benda bersejarah di Desa Beringin Lubai, Kabupaten Muara Enim.

Universitas PGRI Palembang bekerjasama dengan warga desa Beringin Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim yang diwakili oleh dosen dan mahasiswa UPGRIP menggali potensi peninggalan sejarah masa Sriwijaya di desa Beringin Lubai Muara Enim. kegiatan ini menemukan belasan benda bernilai sejarah.

Demikian dikatakan Dr. Muhamad Idris, M.Pd yang merupakan dosen prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas PGRI Palembang (UPGRIP), Selasa (9/1/2024). Dikatakannya, Tim peneliti yang terdiri dari 1 orang dosen dan tiga mahasiswa melakukan kegiatan penelitian dengan teknik survey permukaan di desa Beringin Kecamatan Lubay Kabupaten Muara Enim.

Penelitian diawali dari laporan warga masyarakat setempat yaitu Achmad Robbi’a, S.Pd. yang menyampaikan hasil temuan keramik stone ware berupa gelas berwarna hijau seladon dan pecahan porselin di tanah perkebunan milik keluarganya.

“Berdasarkan informasi tersebut, kami menurunkan tim peneliti yang beranggotakan tiga mahasiswa yaitu Arghani Abdul Faqih, Wisnu Sanjaya dan Roby melakukan survey permukaan potensi sejarah bersama Achmad Robbi’a, S.Pd,” ujar Dr. Muhammad Idris, M.Pd yang juga sebagai Ketua Pusat Kajian Sriwijaya UPGRIP.

Lanjutnya, dari kegiatan survey lapangan tim peneliti berhasil mengidentifikasi struktur bata, fragment antefik candi yaitu hiasan sudut candi berbahan tanah liat, 3 pecahan antefik candi, 19 fragment cangkir stoneware, 1 fragment piring porselain biru putih dinasti ming, 18 fragment mangkuk biru putih dinasti Ming, 1 fragment guci berwarna cokelat, fragment tembikar dan bahkan fragment piring Eropa.

Berdasarkan informasi Achmad Robbi’a, S.Pd di lokasi penemuan dikelilingi dua sungai buatan kuno yang menjadi urat nadi penghubung kawasan ini dengan dunia luar. Sayangnya proses pendangkalan dan penyempitan sungai menyebabkan alur sungai mengalami penyempitan. Puluhan tahun lalu sungai-sungai tersebut masih besar dan dapat dilalui oleh kapal tongkang. Perubahan alam mungkin disebabkan oleh penebangan hutan menyebabkan sedimetasi dan longsor tebing sungai serta rusaknya ekosistem sungai.

Temuan survei permukaan di desa Beringin yang paling menarik adalah penemuan struktur bata. Struktur bata di Sumatera Selatan dari periode klasik Sriiwjaya termasuk langka, temuan yang terkubur tanah ini diperkirakan runtuhan bangunan dari masa klasik Hindu-Buddha. Argumen tersebut diperkuat dengan temuan antefik candi yang berhasil diangkat dari dalam tanah dan disimpan di rumah penduduk demi keamanan dan keselamatan temuan.

“Kedatuan Sriwijaya adalah sebuah misteri arkeologi terbesar di Indonesia. Berbagai pertanyaan kritis tentang asal dan pusat kekuasaan kedatuan telah menyeruak di dunia internasional sejak awal abad 20 Masehi, sejak George Codes mengangkatnya dalam jurnal publikasi internasional,” urainya.

Dan temuan artefak berupa arca, prasasti, bangunan, perhiasan, mata uang, keramik, tembikar, bangunan air, taman, dan sebagainya yang sezaman semakin membingungkan sejarawan dan arkeolog mengingat luasnya sebaran temuan hampir di sebagian besar Indonesia Barat dan Asia Tenggara tak terkecuali India.

Hal tersebut semakin menarik peneliti sejarah, arkeologi, dan kebudayaan untuk menggali informasi lapangan tentang keberadaan Sriwijaya. Berbagai teori dari kalangan sejarawan dan arkeolog nasional maupun internasional. berspekulasi yang membahas asal dan pusat Sriwijaya.

Sumatera Selatan diyakini sebagai tempat awal mula Sriwijaya, pertama kali diangkat kepermukaan dunia internasional, ketika C.J. Batenburg melaporkan hasil penemuannya sebuah batu bertulis pada residen Belanda pada 29 November 1920. Penemuan batu bertulis dengan ukuran 45 cm x 80 cm di tepi sungai Tatang, Kampung Kedukan 35 Ilir Palembang tersebut menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Indonesia. Batu bertulis huruf Palawa berbahasa Melayu kuno yang kemudian dinamai batu prasasti Kedukan Bukit yang dinamai sesuai dengan nama tempat penemuannya, mencatat bahwa pada 1 Mei 683 Masehi telah didirikan sebuah vanua baru oleh Dapunta Sri Jayanasa.

Penelitian arkeologi dan sejarah terus dilakukan sejak awal tahun 1900-an sampai sekarang ke hampir seluruh Sumatera Selatan untuk mencari dan menemukan jejak sejarah Sriwijaya. Sebuah anggapan serius menyatakan bahwa sebuah kedatuan yang besar seharusnya memiliki banyak peninggalan. Perdebatan panjang yang sampai sekarang belum terjawab adalah letak pusat kedatuan Sriwijaya. Pemilihan Palembang sebagai pusat kedatuan Sriwijaya memiliki kelemahan data arkeologi karena minimnya peninggalan bangunan batu atau bata sezaman Sriwijaya.

Perubahan peruntukan lahan dan pembangunan fisik yang hebat di sekitar Palembang menyebabkan hilang dan rusaknya data sejarah. Pengetahuan yang minim tentang daerah-daerah di sepanjang sungai Musi dan anak sungainya pada masa lalu semakin mengaburkan sejarah kedatuan Sriwijaya awal di Palembang.

Hal ini tidak dipungkiri mengingat minimnya catatan kolonial Belanda tentang sejarah dan kebudayaan masa lalu di Palembang dan sekitarnya. Penguasaan Belanda atas Palembang yang baru mulai tahun 1825 menyebabkan minimnya catatan pejabat kolonial tentang Palembang.

“Dan kekuatan kita untuk mengungkap sejarah masa lalu Sumatera Selatan bertumpu pada sejarah lisan, naskah kuno dan ingatan kolektif masyarakat akan sejarah masa lalunya,” urainya.

Menurutnya, salah satu cerita sejarah yang menarik di Sumatera Selatan khususnya pada masyarakat Beringin Lubai Muara Enim adalah kisah keberadaan kerajaan Hindu di kawasan ini. Keterbatasan data pendukung menjadi penghambatan menyelusuri jejak.

“Sehingga perlu penelitian mendalam dan berlanjut untuk mengangkat data sejarah dan arkeologi di desa Beringin Lubai Muara Enim mengingat nilai strategis temuan yang sangat penting dalam merajut sejarah klasik antara Iliran dan Uluan Sumatera Selatan,” pungkasnya.

Kalender

January 2024
M T W T F S S
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
293031  

Kategori Post

slot gacorslot demoslot gacor 2024joker768togelmarket1togelmarket1togelmarket1togelmarket1slot gopayslot gopayslot deposit pulsa