66 Mahasiswa Sandang Sarjana, UPGRIP Imbau Alumni Ikut Prajab
Palembang – Humas UPGRIP
Sebanyak 66 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) resmi menyandang gelar sarjana usai mengikuti Yudisium ke-147 di di Aula Drs. H. Aidil Fitri Syah Gedung Business Science Center Lantai 5, Selasa (30/1/2024).
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Rektor Univeritas PGRI Palembang Ketua BPH PB PGRI pada Universitas PGRI Palembang Dr. Hj. Meilia Rosani, S.H., M.H ., Assoc. Prof. Dr. H. Bukman Lian, M.M., M.Si., CIQaR.,
Turut hadir dalam acara Wakil Rektor II Assoc. Prof. Dr. Yasir Arafat, S.E., M.M., CIQaR., Wakil Rektor III Assoc. Prof. Drs. Sukardi, M.Pd., Ketua BPAM Assoc. Prof. Dra. Misdalina, M.Pd., CIQnR., Plh. BPM Reno Fitriyanti, S.T., M.T., CIIQA., Kepala LPPKM Assoc. Prof. Dr. Rohana, M.Pd, CIQnR., Direktur Pacsasarjana Assoc. Prof. Dr. Syaiful Eddy, M.Si., CIQnR., para Dekan dilingkungan Universitas PGRI Palembang, Wakil Dekan I dan III FKIP, Ketua Program Studi , pengelola, serta tamu undangan lainnya
Dekan FKIP UPGRIP Assoc. Prof. Dr. Dessy Wardiah, M.Pd, CIQaR mengatakan Yudisium ke-147 ini diikuti oleh 66 Sarjana Pendidikan Strata Sata (S1) FKIP terdiri dari Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Akutansi, Bimbingan Konseling, PGSD dan Pendidikan Jasmani.
“Pada angkatan ke-2 ini ada 66 mahasiswa yang Yudisium. Namun, sebelumnya ada 108 mahasiswa. Maka pada priode Januari ini total mahasiswa FKIP yang sudah di yudisium ada 174 orang,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga berpesan agar para alumni bisa menjaga nama baik Almamater dan terus meningkatkan kemampuan kompetensi dan kualifikasi.
“Kampus PGRI bukanlah kampus kecil, Kampus PGRI Palembang adalah kampus yang sangat diperhitungkan dilingkungan LLDikti Wilayah II,”ucapnya seraya mengatakan, mahasiswa untuk bisa percaya diri, semangat dan terus berjuang di tengah masyarakat.
“FKIP PGRI Palembang merupakan Fakultas terbesar di lingkungan LLDikti Wilayah II. Memiliki 16 prodi dan salah satunya PPG yang memiliki lima prodi, yang saat ini alumninya sudah berkiprah di segala bidang di masyarakat,”sambungnya
Ia menegaskan, saat melamar pekerjaan tidak hanya nama ditanya. Tapi juga dari alumni mana sehingga perlu dijaga etika (attitude). “Terkait dengan tuntutan saat ini bahwa setiap guru harus memiliki sertifikasi. Sehingga mahasiswa yang di yudisium setelah tamat ini, wajib ikut seleksi PPG pra jabatan,”tegasnya
Ia menjelaskan, untuk mendapatkan memang sulit. Namun, dengan semangat dan kemauan tinggi siapa saja bisa mencapainya dan berhasil. “Memang sulit tapi harus di persiapkan sebab banyak keuntungan bisa diraih dengan mengikuti profesi prajabatan selama satu tahun kuliah, tidak ada alasan sebab biayanya semua ditanggung pemerintah,”ucapnya lagi.
Lebih jauh dijelaskan, orang yang memiliki profesi prajab ketika bekerja bisa dua kali lipat, tingkatkan kompetensi, kembangkan wawasan, “Tingkatkan keterampilan skill IT-nya, dan kemampuan berbahasa. jika memiliki skill pasti di perhitungkan. Skill harus di kejar kalau tidak akan tertinggal,”tegasnya
Senada, Rektor Universitas PGRI Palembang, Assoc. Prof. Dr. H. Bukman Lian, M.M., M.Si., CIQaR mengatakan, FKIP sebagai fakultas terbesar di LLDikti wilayah II, alumni diharapkan mampu menjaga nama baik dan terus berkiprah mengembangkan diri dan meningkatkan skill.
“Mahasiswa harus bisa merebut peluang jika tidak akan tertinggal, maka terus tingkatkan kemampuan. Dengan melanjutkan pendidikan ke S2, dan pihaknya siap memfasilitasi dengan memberikan banyak kemudahan, bebas uang pendaftaran, bebas uang pembangunan dan bisa mendapatkan diskon SPP per semester,”ucapnya
Sementara, Ketua BPH PB PGRI pada Universitas PGRI Palembang Dr. Hj. Meilia Rosani, S.H., M.H mengatakan, pendidikan tinggi menjadi jembatan bagi para mahasiswa FKIP untuk menggapai masa depan. “Dari 66 peserta yudisium, sebanyak 41 orang berasal dari PGSD artinya para alumni ini bisa menutupi guru-guru SD di sumsel yang telah memasuki masa pensiun,”ucapnya
lanjutnya, Para mahasiswa dapat mengikuti regulasi yang ditetapkan pemerintah. “Apabila sudah selesai tapi belum memiliki profesi maka akan menjadi rangkaian panjang untuk mengikuti seleksi. Seperri yang telah di sampaikan setelah yudisium ini, para mahasiswa ini bisa lanjut mengikuti profesi prajab,”terangnya
“Mumpung masih muda lebih baik mengikuti profesi tersebut, regulasi pemerintah juga menghendaki apabila ingin menjadi guru harus memiliki kualifikasi S2. Nilai ini tidak berati tanpa etika, jadi etika juga penting dan sangat diperlukan di masyarakat,” pungkasnya