Terus Lakukan Terobosan, UPGRIP Siapkan Pusat Kajian Sejarah

Palembang – Humas UPGRIP

Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) sebagai salah satu Perguruan Tinggi terbaik di Sumsel terus melakukan berbagai terobosan. Kali ini, Universitas dengan Tagline “Kampus Melaju Dengan Mutu” ini akan mempersiapkan Pusat Kajian Sejarah.

Hal tetsebut disampaikan langsung oleh
Rektor UPGRI Palembang, Dr H Bukman Lian, M.M.,M.Si.,CIQaR saat memberikan sambutan pada Yudisium dan Pelantikan Sarjana S1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UPGRIP di Gedung BSC, Lantai 5, Kamis (2/3/2023).

• 

• 

• 

• 

Menurut Dr. H. Bukman Lian, M.M.,M.Si.,CIQaR sejarah membuktikan bahwa Bumi Sriwijaya ada di Palembang yang dibuktikan dengan adanya Prasasti Kedukan Bukit. Namun ada beberapa Provinsi lain mengklaim bahwa Pusat Kerajaan Sriwijaya ada di wilayah mereka karena mereka juga punya beberapa bukti berupa prasasti.

“Hal ini seharusnya bisa kita atasi dengan memperkuat posisi bahwa Pusat Kerajaan Sriwijaya ada di kita. Kita buat kajian-kajian. Jadi kajian itu sangat perlu. UPGRIP sebagai lembaga Perguruan Tinggi punya massa untuk meneliti perubahan-perubahan. Kita ada ahlinya, dulu saya sudah membicarakan dan sekarang akan segera kita wujudkan,” ujarnya.

Dikatakannya, banyak hal yang akan dilakukan dalam rangka mewujudkan Pusat Kajian Sejarah di UPGRIP dengan melibatkan para Dosen sejarah dan Mahasiswa serta keberadaan berbagai Pusat Kebudayaan dan tempat-tempat bersejarah di kota Palembang.

Terkait hal ini, Ketua BPH PGRI pada UPGRIP Dr. Hj. Meilia Rosani, S.H., M.H yang dalam hal ini diwakili Sekretaris Drs Surmana, M.M mendukung apa yang disampaikan Rektor UPGRIP. Menurut Surmana, sebenarnya sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi ada riset dan Pengabdian kepada Masyarakat. Pengembangan ini salah satunya dengan pusat kajian yang ada.

“Wajib dilakukan ini karena peluang bagi Dosen Muda dan Mahasiswa. Harus digali bagaimana Palembang sebagai Pusat Kerajaan Sriwijaya agar bisa dimasyarakatkan. Kalau tidak ada kajian mana percaya orang, makanya banyak yang klaim. Jadi dengan adanya Pusat Kajian Sejarah maka memberikan informasi yang jelas dengan asas kemanfaatan dan berkontribusi terhadap dunia Pendidikan. Ini harus dikembangkan di sini. Suatu langkah yang maju dan sangat kami dukung dengan dimotori UPGRI membuat pusat kajian. Dukung program yang dilaksanakan pemerintah. Selama ini wisata hanya dari makam ke makam harusnya ada masukan dari Perguruan Tinggi bagaiman wisata di Palembang ini terkait sejarah. Asas manfaat Perguruan Tinggi bagi dunia pendidikan di negara kita,” kata Surmana.

Pada kegiatan Yudisium ini FKIP UPGRI Palembang melakukan Yudisium dengan diikuti sebanyak 58 peserta dari 4 Program Studi di antaranya Pendidkan Sejarah, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Jasmani, dan PGSD.

Dekan FKIP UPGRI Palembang, Assoc. Prof. Dr Dessy Wardiah M.Pd, CIQaR dalam sambutannya mengingatkan tiga hal kepada para peserta yudisium yaitu sempurnakan karakter, kembangkan Ilmu pengatahuan dan perluas wawasan. Tiga hal ini sebagai modal dasar para peserta yudisium terjun ke masyarakat.

Karakter yang baik, etika, jujur, disiplin itu poin lebih yang jadi modal kalian. Selanjutnya, dengan berilmu dan berkompetensi. Kalian harus terus meningkatkan kualitas dan kompetensi diri. Aktif buka website dan terus mengali informasi sebanyak-banyaknya dalam rangka pengembangan diri. Jika masih ingin meneruskan kuliah, di sini. UPGRIP sudah juga menyiapkan fasilitas kuliah di S2 dengan berbagai kemudahan dan fasilitas yang diberikan,” kata Dessy Wardiah.

Rektor UPGRIP, Dr Bukman Lian, M.M.,M.Si, CIQaR pada kesempatan ini memberikan informasi terkait peluang kuliah lagi di UPGRIP di S2 dengan beberapa fasilitas seperti bebas uang pendaftaran dan pembangunan, serta SPP didiskon 25 persen selama kuliah hingga tamat. “Pesan saya jaga nama baik almamater ketika kalian sudah keluar dari sini. Namun jika masih ingin kuliah, S2 sudah tersedia di sini dengan berbagai kemudahan yang saya sebutkan tadi. Kualitas UPGRIP tak perlu kalian ragukan lagi sudah terbukti dan teruji,” ujar Bukman.