Kebosanan Digital: Pembelajaran yang “terasa” Nyaman setelah Pandemi
Palembang-HUMAS UPGRIP
Penulis: Aswadi Jaya, Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Semarang dan Dosen Universitas PGRI Palembang
Editor: Hermansyah, Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Bahasa Universitas Negeri Semarang dan Dosen Universitas PGRI Palembang
Pembelajaran online muncul dan terasa nyaman. Bahkan praktisi pendidikan mengatakan bahwa blended learning adalah masa depan. What! Let’s See! Online, hybrid, atau blended (campuran) hanyalah label di ruang belajar. Isu yang dibicarakan saat ini adalah pengalaman belajar yang ingin kita bangun untuk siswa dan kompetensi yang ditargetkan. Pengajaran yang baik tidak pernah tentang hanya berkaitan dengan konten. Di dunia digital, konten bukanlah tempat di mana nilai pendidikan terbesar berada. Namun, banyak pembelajaran online terus berfokus pada mengubah materi pembelajaran tradisional menjadi bentuk digital dan menyampaikannya melalui Internet. Ini adalah cara penggunaan teknologi yang kurang optimal. Ketergantungan pada video kuliah dan kuis senada hanya akan mereplikasi kebosanan digital. Penggunaan model blended learning secara kreatif dapat mengatasi hal tersebut. Dalam model paling sederhana, guru melengkapi kelas dengan pembelajaran online mandiri. Di bawah model rotasi, siswa berpindah pada jadwal tetap antara instruksi kelas dan pembelajaran online secara mandiri. Di bawah model yang fleksibel ini, sebagian besar tugas disampaikan secara online, dilengkapi dengan belajar dalam kelompok kecil secara luring.
Fleksibelitas dalam pembelajaran: tentu saja kita dapat menyesuaikan proses pembelajaran dan mencocokkannya dengan kecepatan dan gaya pembelajar. Ini dapat menstandarkan pembelajaran pengalaman dengan sentuhan pribadi pengajar dan pembelajar. Namun, untuk memanfaatkan manfaat ini, keterlibatan siswa sangat penting dan ekuitas digital adalah prasyarat agar hal yang ditargetkan dalam pembelajaran dapat dicapai. Singkatnya, pengalaman belajar dalam blended learning yang berkualitas adalah harapan dan tantangan yang harus diwujudkan.
Desain pembelajaran campuran dapat berbentuk portofolio: Prompt, video, podcast, klip berita, statistik, alur cerita, bacaan, template, lembar kerja, acara, tour virtual, tugas web, dan games. Variasi dalam belajar berbasis “pengalaman belajar” adalah ruang belajar bersama yang dirancang untuk menciptkan chemistry dalam pembelajaran.
Untuk membuat pembelajaran menarik, tingkat perpaduan yang diperlukan untuk setiap aspek harus dipertimbangkan. Misalnya, Beberapa kegiatan lab dapat direplikasi menggunakan lab Augmented atau Virtual Reality, jika dapat diakses. Tetapi aspek-aspek tertentu membutuhkan pengawasan langsung. Ini mengarah pada serangkaian keputusandan pertimbangan tentang apa yang dapat dilakukan secara online dan apa yang tidak. Kelas ini dapat disusun di sekitar proyek-proyek pendek berdasarkan tingkat keterampilan dan persyaratan standar kelompok. Menanggapi isi fleksibelitas dalam belajar, terlibat dalam percakapan dengan rekan-rekan dari latar belakang yang berbeda, dan nuansa pembelajaran campuran. Lebih lanjut, pada tingkat granular, menanyakan definisi dalam lingkungan pembelajaran online adalah hal yang lumrah. Sebaliknya, dorongan siswa untuk menemukan contoh dari sumber web yang berbeda dan menyatukannya dalam cooperative learning.
Untuk menghindari kelelahan digital, blended learning memberikan peluang untuk belajar dari pengalaman langsung pada lingkungan sekitar misalnya melakukan peer teaching, small coaching Bahasa Inggris untuk anak anak disekiar rumah dan kegiatan lainnya yang berbasis pengalaman. Terlepas dari modelnya, sebagian besar tantangan pendidikan tetap sama, baik itu pengembangan keterampilan, kemampuan kerja, atau pengembangan pemikiran kritis. Ruang, tempat, dan teknologi terkait hanya secara pedagogis. Dengan memperjelas hubungan ini, kita dapat menghadapi tantangan pendidikan dengan lebih baik secara praktis.
1 Comment
Cannabis delivery Toronto
… [Trackback]
[…] Here you will find 32652 more Information to that Topic: univpgri-palembang.ac.id/2022/09/02/kebosanan-digital-pembelajaran-yang-terasa-nyaman-setelah-pandemi/ […]
Comments are closed.