195 Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang ikuti Pelatihan Penulisan Tesis
Palembang, humas_upgrip – Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang kembali menggelar pelatihan penulisan tesis untuk mahasiswa semester II Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Manajemen Pendidikan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat di Aula H Aidil Fitri Syah Gedung Business & Science Center.
Semua peserta diwajibkan menggunakan masker ditambah dengan face shield, sebelum memasuki ruangan para peserta juga diwajibkan untuk mencuci tangan dan diukur suhu tubuh, Jarak antar peserta juga diatur sesuai dengan protokol kesehatan.
Kegiatan pelatihan penulisan tesis yang diikuti 195 mahasiswa dibagi ke dalam dua sesi. Untuk sesi pertama digelar Rabu (17/3) dan sesi kedua pada Kamis (18/3/2021).
Pelatihan penulisan tesis ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas PGRI Palembang Dr H Bukman Lian, MM, MSi, CIQaR yang diwakili oleh Dr Yasir Arafat, SE, MM, CIQaR.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr Mulyadi, MA dalam sambutannya melaporkan peserta pelatihan penulisan tesis ini merupakan mahasiswa semester II program pascasarjana dengan rincian 141 mahasiswa dari Prodi Manajemen Pendidikan, 28 mahasiswa Prodi Bahasa Inggris, dan Prodi Bahasa Indonesia sebanyak 26 mahasiswa.
Pelatihan penulisan tesis ini, menurut Mulyadi, menghadirkan narasumber profesional internal Universitas PGRI Palembang, yakni Dr Yasir Arafat, SE, MM, CIQaR, Dr Syaiful Eddy, MSi, CIQnR, Dr Mulyadi, MA, Dr Edi Harapan, MPd, Dr Achmad Wahidy, MPd, Dr Happy Fitria, MPd, Dr Yessy Fitriani MPd, Dr (Cand) M Juliansyah P, SIP, MSi, CIQaR, Hanni Yukamana, MEd, PhD, dan Dr Nur Ahyani, MPd.
Plt Direktur Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, Dr Syaiful Eddy, MSi, CIQnR menyampaikan dalam membuat tesis mahasiswa dianjurkan untuk menggunakan bahasa sendiri, hingga akan jauh dari kata plagiat.
Menurut Syaiful Eddy, bagi yang melakukan plagiat sanksi bukan hanya dari pihak universitas saja, namun juga dari kementerian bahkan sanksi terberat berupa pembatalan ijazah.
Sanksi tersebut sesuai permendiknas No.17 tahun 2010 pasal 12 ayat 1.
“Membuat tesis harus menggunakan bahasa sendiri, hingga akan jauh dari kata plagiat,” tandas Syaiful Eddy.
Syaiful Eddy mengatakan, penelitian harus menarik juga bersifat provokatif dalam arti positif.
“Penelitian yang bagus adalah penelitian yang menarik untuk dibaca dan dipelajari. Untuk itu butuh kemampuan bagi mahasiswa untuk mengidentifikasi masalah yang aktual,” katanya.
Syaiful eddy menyarankan lebih baik untuk mahasiswa melakukan penelitian dengan masalah yang ada di sekitar agar dapat dengan mudah mengakses data yang diperlukan, juga mempunyai manfaat baik untuk insitusi maupun tempat di mana mereka bekerja.
“Melalui pelatihan ini kita berharap dapat menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas sehingga nantinya bisa kita arahkan untuk di-publish di jurnal-jurnal nasional terakreditasi maupun jurnal internasional,” harap Syaiful Eddy.
Di tempat yang sama, Wakil Rektor II Universitas PGRI Palembang, Dr Yasir Arafat, SE, MM, CIQaR mengapresiasi kegiatan pelatihan penulisan tesis yang dilakukan Program Pascasarjana.
Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk seluruh mahasiswa sebagai bekal pada saat menulis karya ilmiah berupa tesis sehingga tidak menemui kesulitan nantinya.
“Kami dari Rektorat Universitas PGRI Palembang sangat mengapresiasi langkah Program Pascasarjana melakukan pelatihan penulisan tesis dan harapannya mahasiswa nanti bisa lebih memahami gaya penulisan tesis sehingga dapat menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu peserta pelatihan tesis dari Prodi Manajemen Pendidikan kelas Palembang 1, Herlinawati mengaku sangat terbantu dengan pelatihan tesis yang diberikan mulai dari cara membuat, menyusun tesis hingga metode penelitian yang dapat digunakan baik kualitatif dan kuantitatif ataupun make and match dan R&D.
Herlinawati berharap pelatihan seperti ini kontinyu dilaksanakan agar dapat menambah ilmu dan wawasan mahasiswa.